🏨 Apa Itu Kondotel (Kondominium Hotel)?
Kondotel atau Kondominium Hotel adalah properti campuran antara kondominium dan hotel, di mana unit-unit kamar hotel dijual kepada investor individu, dan kemudian dikelola secara profesional seperti hotel.
✅ Ciri-Ciri Kondotel:
Aspek | Keterangan |
---|---|
🏘️ Pemilik Unit | Individu (perorangan/investor) membeli 1 atau lebih unit |
🏨 Operasional | Dikelola oleh manajemen hotel profesional (misalnya: Aston, Marriott, dll) |
💰 Pendapatan | Pemilik unit mendapat bagi hasil dari sewa harian hotel |
🔁 Skema | Pemilik menyewakan kembali unit ke tamu hotel melalui operator |
🛏️ Fasilitas | Seperti hotel: housekeeping, restoran, kolam renang, gym, resepsionis 24 jam |
🏦 Cara Kerja Kondotel:
-
Investor beli unit (misalnya 1 kamar hotel)
-
Dikelola operator hotel, bukan disewakan sendiri
-
Setiap bulan/tahun, investor dapat bagi hasil (misalnya 60:40 atau 50:50 dari total profit unit)
-
Beberapa skema menawarkan guaranteed return (imbal hasil dijamin, misal 8% per tahun selama 3 tahun)
💰 Simulasi Investasi Kondotel (Contoh):
-
Harga unit: Rp 1.000.000.000
-
Guaranteed return: 8% per tahun
-
Pendapatan per tahun: Rp 80.000.000
-
Pendapatan bersih (setelah potong biaya): ± Rp 65.000.000
-
Balik modal: ± 15 tahun (bisa lebih cepat jika hunian tinggi)
📌 Kelebihan:
-
✅ Passive income tanpa repot kelola
-
✅ Lokasi premium (pusat kota, dekat wisata)
-
✅ Dikelola profesional (lebih terjamin kualitas & okupansi)
-
✅ Bisa digunakan pribadi beberapa hari dalam setahun
⚠️ Kekurangan:
-
❌ Sertifikat biasanya HGB atas Satuan Rumah Susun (HGB-SRS)
-
❌ Tidak selalu transparan pembagian hasil
-
❌ Risiko tinggi jika okupansi rendah
-
❌ Tidak bisa dikontrak jangka panjang (hanya harian mingguan)
Berikut ini perbandingan ROI (Return on Investment) dari Kondotel, Kos-kosan, dan Apartemen, berdasarkan asumsi umum di Indonesia tahun 2025.
🏨 1. KONDOTEL
💸 Asumsi:
-
Harga unit: Rp 1.000.000.000
-
Pendapatan dari sewa harian via operator hotel
-
Bagi hasil: 50:50 (investor : manajemen hotel)
-
Tingkat okupansi: 60–70%
-
Harga sewa rata-rata: Rp 500.000/hari
💰 Simulasi Pendapatan:
-
Rp 500.000 x 30 hari x 70% = Rp 10.500.000 (pendapatan kotor/bln)
-
Bagi hasil investor: 50% x Rp 10.500.000 = Rp 5.250.000/bln
-
Pendapatan bersih/tahun: ± Rp 63.000.000
📊 ROI:
-
Rp 63.000.000 / Rp 1.000.000.000 = 6,3% per tahun
-
Balik modal: ± 15–16 tahun
🏘️ 2. KOS-KOSAN (10 kamar)
💸 Asumsi:
-
Modal total (bangun + tanah): Rp 1.000.000.000
-
Harga sewa/kamar: Rp 1.200.000/bln
-
Tingkat okupansi: 90% (9 kamar terisi)
💰 Simulasi Pendapatan:
-
Rp 1.200.000 x 9 kamar = Rp 10.800.000/bln
-
Biaya operasional: Rp 2.000.000/bln
-
Pendapatan bersih/bln: Rp 8.800.000
-
Pendapatan bersih/tahun: Rp 105.600.000
📊 ROI:
-
Rp 105.600.000 / Rp 1.000.000.000 = 10,56% per tahun
-
Balik modal: ± 9–10 tahun
🏢 3. APARTEMEN (1 BR di kota besar)
💸 Asumsi:
-
Harga unit: Rp 800.000.000
-
Harga sewa bulanan: Rp 4.000.000
-
Tingkat okupansi: 80% (10 bulan/tahun)
-
Biaya service charge, maintenance, pajak: Rp 800.000/bln
💰 Simulasi Pendapatan:
-
Pendapatan kotor/tahun: Rp 4.000.000 x 10 = Rp 40.000.000
-
Biaya tahunan: Rp 800.000 x 12 = Rp 9.600.000
-
Pendapatan bersih/tahun: Rp 30.400.000
📊 ROI:
-
Rp 30.400.000 / Rp 800.000.000 = 3,8% per tahun
-
Balik modal: ± 26 tahun
📊 Ringkasan Perbandingan ROI
Jenis Investasi | Modal (Rp) | ROI / Tahun | Balik Modal | Karakteristik Utama |
---|---|---|---|---|
Kos-kosan | Rp 1 M | 10,5% | ± 9–10 thn | Stabil, cocok untuk karyawan/pelajar |
Kondotel | Rp 1 M | 6,3% | ± 15–16 thn | Pasif, tergantung okupansi & manajemen hotel |
Apartemen | Rp 800 juta | 3,8% | ± 26 thn | Fleksibel tapi ROI kecil, biaya rutin tinggi |