Investasi vila di Desa Terong, Desa Semen, dan Desa Taro (Bali Tengah–Utara) adalah peluang premium jangka menengah yang menggabungkan konsep “slow-living, nature retreat, dan spiritual eco-stay”, sangat diminati wisatawan Eropa, Amerika, dan domestik urban yang ingin healing di alam Bali yang lebih otentik dan tenang dibanding Canggu/Ubud.
Ketiga desa ini terletak di daerah Gianyar dan Bangli-Ubud Utara, dengan lanskap sawah, hutan, dan pegunungan, sangat cocok untuk konsep vila eco-luxury, writer’s retreat, yoga lodge, atau honeymoon hideaway.
✅ KEUNGGULAN INVESTASI DI DESA TERONG, SEMEN, DAN TARO
1. Alam Asri & Tradisi Kuat
-
Dikelilingi sawah, bukit, dan sungai alami.
-
Masyarakat masih hidup dalam struktur adat Bali, penuh dengan ritual dan budaya.
-
Cocok untuk wisatawan yang mencari pengalaman spiritual & retreat autentik.
2. Dekat Ubud Tapi Lebih Tenang
-
Hanya ±20–40 menit dari pusat Ubud.
-
Tidak terlalu ramai, cocok untuk wisatawan Eropa yang anti-keramaian (post-Canggu style).
-
Akses mudah dari Bandara Ngurah Rai via tol – Gianyar.
3. Daya Tarik Wisata Alternatif
-
Desa Taro: rumah asli sapi putih Bali (kerbau putih suci), sangat spiritual.
-
Area sekitar: hiking, river tubing, spiritual journey, eco-farming.
📍 PROFIL SINGKAT LOKASI
Desa | Keunggulan |
---|---|
Taro (Tegallalang–Gianyar) | Spiritual, dekat Elephant Safari, kerbau putih, cocok untuk honeymoon eco-lodge |
Semen (Bangli/Ubud Utara) | Perbukitan, sejuk, cocok untuk writer’s & artist retreat |
Terong (Gianyar) | View sawah luas, cocok untuk vila tropis & garden glamping |
💰 ESTIMASI INVESTASI VILA (3 UNIT)
Komponen | Estimasi Biaya |
---|---|
Tanah 1.000–2.000 m² (sawah/bukit view) | Rp 400 – 900 juta |
Bangunan vila tropis/eco-modern (3 unit) | Rp 1,5 – 2,5 M |
Infrastruktur pendukung (listrik, air, lanskap, kolam) | Rp 300 juta |
Restoran kecil / ruang yoga / paviliun | Rp 150 juta |
Branding & legalitas usaha wisata | Rp 100 juta |
Total Estimasi Awal | 2,4 – 4 Miliar |
🧩 KONSEP VILA YANG DIREKOMENDASIKAN
1. Luxury Jungle/Sawah Retreat (Taro)
-
Kamar dengan dinding kaca, bathtub menghadap sawah, privat garden
-
Paket honeymoon & meditasi spiritual lokal
2. Boho Bamboo Eco-Villa (Semen)
-
Bahan dominan bambu dan tanah liat, ramah lingkungan
-
Yoga deck, area api unggun, retreat writer/artist
3. Slow Living Mini-Resort (Terong)
-
3 vila privat + resto vegan kecil + sawah walk + cooking class Bali
-
Cocok untuk grup kecil atau pasangan digital nomad
📈 POTENSI PENDAPATAN & ROI
Parameter | Estimasi |
---|---|
Tarif sewa per malam | Rp 1,2 juta – 3,5 juta |
Okupansi | 45–70% (tinggi saat musim dry season Apr–Okt) |
Pendapatan tahunan (3 unit) | Rp 450 – 800 juta |
ROI | 4–6 tahun |
🎯 TARGET PASAR
-
Wisatawan Eropa, Kanada, Australia (usia 25–45), digital nomad, honeymooner
-
Komunitas yoga, eco-living, writer’s retreat
-
Wisatawan lokal urban kelas A (Jakarta, Bandung, Surabaya)
⚠️ TANTANGAN & SOLUSI
Tantangan | Solusi |
---|---|
Akses jalan desa sempit | Pilih lahan dekat akses mobil, bantu paving jalan bersama warga |
Lahan bersertifikat terbatas | Beli lewat notaris lokal atau kerja sama sistem HGB di atas tanah adat (perjanjian desa adat) |
SDM hospitality belum siap | Latih staf lokal, kerja sama dengan SMK pariwisata Gianyar/Bangli |
🚀 STRATEGI PROMOSI
Buat website resmi/official site
-
Platform: Airbnb Luxe, Booking.com, Agoda, Mr & Mrs Smith
-
Instagram: branding tropis-spiritual, slow life, healing vibes
-
Kolaborasi: EO retreat (yoga, meditasi, menulis), travel agent Eropa (Belanda, Jerman)
-
Paket: “7D6N Jungle Wellness Retreat”, “Bali Village Honeymoon Package”