π Apa Itu Floating Rate?
Floating Rate adalah jenis suku bunga mengambang yang bisa naik atau turun mengikuti kondisi pasar, seperti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate atau BI 7-Day Repo Rate).
π§Ύ Contoh:
Kamu ambil KPR dengan bunga floating 9%,
Jika BI Rate turun, bunga bisa turun jadi 8.5%, dan cicilanmu ikut turun.
Tapi kalau BI Rate naik jadi 7%, bunga bisa naik jadi 10%, cicilan pun naik.
π‘ Ciri-Ciri Floating Rate:
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Tidak Tetap | Bisa berubah sesuai suku bunga pasar |
Risiko | Cicilan bisa naik atau turun |
Fleksibilitas | Cocok untuk jangka pendek atau saat bunga pasar turun |
Transparansi | Umumnya mengikuti BI 7-Day Repo Rate + margin bank |
π Kelebihan:
-
Berpotensi lebih murah jika bunga pasar turun
-
Cocok jika ingin melunasi lebih cepat
π Kekurangan:
-
Tidak stabil β cicilan bisa naik tajam saat bunga pasar naik
-
Butuh kesiapan finansial untuk fluktuasi cicilan
π Perbandingan Singkat:
Jenis Bunga | Tetap atau berubah? | Cocok untuk |
---|---|---|
Fixed Rate | Tetap di awal | Stabilitas jangka pendek (1β5 tahun) |
Floating Rate | Mengikuti pasar | Jangka panjang, atau saat bunga rendah |
π Contoh Simulasi Floating Rate:
Jika bunga awal 9%:
-
Pinjaman: Rp 500 juta
-
Tenor: 15 tahun
-
Estimasi cicilan: Β± Rp 4.800.000/bulan
-
Tapi jika bunga naik jadi 10%, cicilan bisa jadi Β± Rp 5.200.000